PB IDI Luncurkan Aplikasi Satu IDI Untuk Tata Kelola SDM Dokter Seluruh Indonesia
Profesi dokter memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat karena tanggung jawab utamanya adalah menjaga kesehatan dan menyelamatkan nyawa makhluk hidup. Dalam menjalankan profesinya dokter dituntut komitmen, dedikasi dan mempunyai pengetahuan yang luas. Karena tanggung jawab besar yang diemban, dokter menjadi pilar utama dalam sistem pelayanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Namun seringkali profesi dokter terabaikan atau kurang mendapatkan perhatian yang layak.
Untuk itu demi mewujudkan integritas profesi dokter dibutuhkan sebuah standar penghargaan terhadap profesi. Pengurus Cabang Surabaya Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) telah membuat pedoman yang komprehensif mencakup seluruh proses dimana untuk kemudahan akses bagi anggota dibuatlah sebuah aplikasi tata kelola SDM dokter yaitu SATU IDI.
SATU IDI adalah aplikasi khusus manajemen SDM profesi dokter Indonesia. Aplikasi ini adalah perangkat lunak yang dirancang khusus untuk membantu mengelola aspek-aspek yang berkaitan dengan tenaga medis, di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan atau institusi lainnya. Ini mencakup analisis pekerjaan profesi, evaluasi pekerjaan, survei remunerasi, perhitungan kinerja, analisis beban kerja dan berbagai aspek manajemen sdm lainnya. SATU IDI dirancang untuk mengoptimalkan peran profesi dokter Indonesia sehingga dapat bekerja secara efisien dengan menghasilkan kualitas kinerja pelayanan kesehatan yang baik.
Ketua Umum PB IDI, DR Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT mengatakan jika SATU IDI merupakan singkatan dari Smart Accountable Transparant Unity Ikatan Dokter Indonesia.
“Dalam aplikasi Satu IDI ini, semua hal terkait pedoman remunerasi dokter Indonesia dituangkan dalam berbagai fitur yang ada didalam aplikasi. Pedoman remunerasi IDI sudah diluncurkan dalam bentuk buku pada akhir tahun 2023 lalu. Kami yakin aplikasi SATU IDI ini akan bermanfaat banyak bagi para dokter anggota IDI dan juga Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. Aplikasi SATU IDI ini merupakan bentuk nyata dari advokasi gagasan dan melakukan diferensiasi nilai yang meningkatkan nilai-nilai profesi dokter dan IDI di mata masyarakat,” jelasnya.
Beragam fitur yang terdapat dalam aplikasi SATU IDI antara lain mulai dari contoh Perjanjian kerja dokter, hingga lowongan pekerjaan untuk para dokter. Selain itu juga ada fitur simulasi remunerasi bagi dokter untuk mendapat gambaran terhadap pendapatan yang berkeadilan.
Hal ini membantu dokter untuk memperkirakan penerimaan pendapatan yang sesuai dengan kontribusi mereka serta mengurangi beban administratif dan meningkatkan kepuasan kerja. Selain itu juga terdapat fitur simulasi perhitungan kinerja modul dan simulasi remunerasi rumah sakit yang dapat dimanfaatkan oleh rumah sakit untuk melakukan perkiraan pembayaran dan insentif secara efisien untuk seluruh tenaga kesehatan termasuk dokter, perawat dan staf pendukung.
Sementara itu, disampaikan oleh Ketua Badan Remunerasi IDI, Dr Ken Ramadhan, SpU(K), jika dalam aplikasi SATU IDI ini diharapkan para anggota dapat memahami sistem cara apresiasi kerjanya, tetapi juga dilengkapi dengan jaringan kerja dimana rumah sakit yang bisa bekerjasama dengan PB IDI ketika membutuhkan atau mencari dokter, maka IDI bisa membantu dengan akses-akses langsung ke dokternya masing-masing.
“Tidak cuma itu ada juga fitur dimana seorang dokter bisa memprediksi rencana karir kerjanya. Ini merupakan fitur yang pertama kalinya ada di Indonesia karena hingga saat ini belum ada tata kelola SDM dokter terkait rencana karir kerja yang sustainable. Itulah mengapa di dalam aplikasi satu ini kita buat sebuah rencana karir dan lowongan kerja yang pada saatnya nanti dapat diintegrasikan dengan aplikasi yang disiapkan juga oleh pemerintah dengan SDMK SatuSehat dari pemerintah,” tuturnya.
Aplikasi Satu IDI ini juga menyediakan fitur rencana karier dan lowongan kerja sebagai wadah bagi rumah sakit yang ingin menawarkan posisi pekerjaan. Karena aplikasi Satu IDI adalah aplikasi untuk dokter dan anggota IDI di seluruh Indonesia yang berjumlah sekitar 250 ribu, menjadikan Satu IDI sebagai platform yang tepat.
Dalam fitur pasar SDM, para dokter pengguna aplikasi bisa memanfaatkannya untuk menayangkan profil mereka yang dapat dilihat oleh seluruh rumah sakit yang telah bekerjasama dengan PB IDI. Sementara dalam fitur analisis pekerjaan profesi, para pengguna dapat melakukan proses identifikasi pekerjaan profesi termasuk didalamnya menguraikan aktivitas kerja serta struktur pekerjaan.
“Melalui jargon IDI Bersatu, Negeri Sehat dalam satu upaya kesatuan dan sinergi, satu ikatan, satu tujuan Indonesia Sehat. Kemudian bersama IDI Sehat Indonesia sekaligus juga untuk perlindungan anggota dan kualitas pelayanan IDI menjadi benteng perlindungan dan pelopor kualitas. IDI menjadi mitra pemerintah dalam wujudkan Indonesia Sehat dan IDI bergerak bersama membangun kesehatan Indonesia,” tutup Dr Adib.